Aku sudah lama mengenalmu.
Melebihi waktu, dimana pertemanan berlaku pada umumnya.
Kamu mengetahui segala lika liku, sendu pilu dan segala rahasiaku.
Mengetahui sifatku, labilku, hingga segala masalahku.
Aku pun begitu, Tak ada batas diantara kita.
Ku kira memang semuanya bisa bertahan hingga nanti kita bisa bersama dewasa, menua.
Aku dengan mimpiku, dan kamu dengan mimpimu.
Berjalan berbeda, namun akan tetap berbagi cerita.
Namun waktu hanyalah waktu,
Tak selamanya waktu berbicara tentang apa yang asli diantara aku dan kamu.
Tak selamanya pula waktu menjadi jaminan, bahwa aku akan menjadi aku yang kamu tahu, dan kamu akan menjadi kamu yang aku tahu..
Pada akhirnya aku yang menyadari, kalau memang segalanya tidak lagi terasa biasa.
Aku dan lingkungan ku, dan kamu dan lingkunganmu, membuat segalanya berubah.
Tawa yang biasa kita tukar bertahun tahun lalu, kini hanya kiasan semu, penjawab rutinitas akan pertemuan.
Jarak yang dulu benar benar nihil, kini begitu tebal hingga aku benar benar tidak mengenali siapa dirimu.
Saat ini aku memilih menjauh, menganggap semua itu biasa, dan perlahan menjauh untuk memisah dari lingkaranmu..
Bukan berarti aku melupakan dan tak menghargai momen momen itu,
Namun aku justru ingin momen momen itu tetap indah, tanpa kita rusak dengan sesuatu yang dipaksakan.
Kamu tetap orang yang paling kupercaya sejak dulu.
Orang pertama yang akan ku berikan kabarku baik buruk ataupun bahagia.
Pendapatmu selalu menjadi yang pertama tuk ku jadikan acuan.
Ledekanmu selalu menjadi penyemangat disaat kesusahan.
Kamu ada,
Dari masa ku lugu, hingga aku tak tahu malu.
Kamu yang mengubah ku.
Dan semua itu tak akan berubah, hanya karena kita tak bisa lagi dalam lingkaran yang sama.
Terimakasih sudah berbagi potongan hidup selama 9 tahun ini.
Semoga kita berdua bisa tetap bahagia walau dengan kadar dan lingkaran yang berbeda.
Terimakasih..
Saturday, 8 September 2018
Sunday, 6 May 2018
Sharing : 2 Tahun di Danone Indonesia
Industrial Team, 2016
Sudah lama sekali sejak saya terakhir sharing di blog ini,
dan sebagaimana saya jelaskan di post sebelumnya, di tulisan kali ini
saya akan menceritakan 2 tahun Perjalanan saya di Danone Indonesia.The Beginning
Untuk alur rekrutmen dan detail tahapan dapat dilihat di post saya sebelumnya :
Secara singkat saya mengikuti program LnM selama 4 bulan dan Management Trainee (Industrial Function) selama 12 bulan dimana setiap 4 bulan sekali akan diadakan Review berdasarkan Project yang dikerjakan (Project Performance Review).
Final Review Management Trainee nantinya akan menentukan apakah sang Trainee akan diangkat menjadi Karyawan Tetap atau Tidak.
Induction
Babakanpari Plant (Link & Match Program)
Plant Babakanpari
Pabrik pertama saya di Danone, Tepatnya Danone AQUA adalah Babakanpari, Pabrik yang terletak di Cidahu, Sukabumi. Saya menghabiskan 4 bulan pertama di sana selama masa Link and Match disana. Plant ini berada di Region 2, Jawa Barat (Danone AQUA dibagi 3 Region : Sumatera - Jawa Barat- dan sisanya)
Selama masa Link and Match ini sistemnya adalah kita diberikan project yang harus dikerjakan semaksimal mungkin selama 4 bulan, setelah itu akan ada review di akhir fase untuk menentukan apakah kita cukup bagus untuk bisa melanjutkan ke tahap berikutnya atau tidak.
Selama masa project, kita akan di bekali dengan 2 orang Mentor dan Coach, pada umumnya, Mentor ini adalah Kepala Pabrik dan Coach adalah salah seorang manager di Pabrik. Mentor saya saat itu adalah bapak Obrin S dan Coach saya bapak Bonar S (Engineering Manager).
Untuk judul dari projectnya sendiri biasanya sudah ditentukan oleh mentor dan coach masing2, tapi bukan berarti judul tidak dapat di negosiasikan, kita tentu saja dapat diskusi dengan mentor/coach terkait project tsb.
Project pertama saya adalah mengenai Maintenance, dimana selama 4 bulan saya harus melakukan optimasi proses bisnis maintenance yang ada di Pabrik dari sisi efektifitas, biaya dan efisiensi. Well, jujur aja sebenernya kaget banget dapet project yang bener bener “mesin” banget, roaming banget lah pas ngomong sama temen temen di lapangan tentang komponen2 mesin dll namun nyatanya setelah dijalanin, seru juga kok..
Yang membuat betah banget di Babakanpari adalah suasana dan orang2 di dalamnya. Demua orang di babakanpari supel banget even ke orang baru sekalipun, udah kayak keluarga banget.
Dari semua pabrik yang saya tempati, mungkin pabrik ini adalah pabrik paling comfy dan nyaman (juga santai) dibanding pabrik pabrik lainnya.
Disini kita punya kultur “Jumat Liwet” juga yang tidak bisa dilewatkan, hal yang paling ditunggu2 sepanjang minggu (y). Selama di pabrik kita juga nggak hanya mengerjakan project, kita juga ikutan event2 pabrik yang ada dan rutinitas pabrik (Futsalan, bulutangkis, senam) so tenang aja ga akan bosen selama di Pabrik..
Saya juga sharing di web dancommunity.com mengenai pengalaman saya selama 4 bulan di Babakanpari, bisa di lihat di link di bawah ini :
Setelah 4 bulan saya menjalani review, setelah dinyatakan lulus, saya lanjut ke program Management Trainee Industrial.
Mentor, Bapak Obrin S
Sentul Plant (MT Q1)
Sentul Plant
Pada awalnya di awal Q1 ini saya tetap di Babakanpari, dan Normalnya setelah masa Link and Match, penempatan tidak berubah2 sampai dengan MT berakhir. Namun disaat semua stay di pabrik masing masing, saya sendiri dipindah secara tiba tiba.
1 bulan setelah review LnM, saya ditelpon HR kalo saya bakalan dipindah ke pabrik sentul. Jujur aja kaget banget karena udah kadung betah dan asik (btw berat saya sampe nambah 5 kg 4 bulan di Babakanpari wk) dan nggak enak juga ninggalin temen temen babakanpari. Namun ini ternyata perintah langsung dari Director dan saya ndak bisa nolak.
(Note Hierarki di Danone : Kasie- Manager-Sr Manager-Sr Manager-Sr. Plant Manager- Director-VP-Presdir)
Bu Emma, Industrial Director Region 2 (Beliau atasan dari seluruh kepala pabrik di region 2, juga Boss secara tidak langsung bagi MT Region 2) juga langsung mengontak saya dan bilang kalau saya dipindah ke Plant Sentul, Plant yang masih sangat baru di AQUA, alasan utamanya adalah karena masih sangat baru, maintenance system yang ada di Sentul belum berjalan secara sempurna dan karena sebelumnya saya handle project di maintenance, dipindahkan lah saya ke Sentul.
New Mentor
Bersamaan dengan dipindahnya saya ke pabrik baru, tentu saja saya mendapatkan mentor dan Coach yang baru. Mentor saya kali ini bukan kepala pabrik, namun dari tim Regional (Under Bu Emma) dan seorang bule. Jujur aja kelabakan pas awal ngerti, gimana nih rasanya dapet bos bule? Gimana nantinya kalo saya ngomong mencla mencle? Mana beliau bule perancis pula yang english-nya bisa lebih rumit. Namun ternyata beliau asik banget dan supel juga bisa diajak bercanda. Namanya Anais Le Squere, Sr Performance Regional Manager. Beliau masih muda banget, dibawah 30 tahun. Dulunya sempet kerja di Danone Waters. Untuk coach saya sendiri adalah Plant Manager Sentul, Bapak Firdaus.
Sentul
Sentul adalah pabrik ke 21 di AQUA, terletak di Sentul, Bogor. Namun jangan bayangkan disini adem yak, sama aja kayak Jakarta kok haha
Sentul pabriknya kecil, dan berada di komplek industri (Sentul Industrial Estate), yang seru dari pabrik sentul adalah orangnya muda muda jadi ndak ada kecanggungan saat bergaul.
Project saya disini tetep sama, dan goalnya tetap sama, meningkatkan efisiensi dari line produksi dengan optimasi maintenance yang ada. Setelah 4 bulan di Sentul saya Review MT saya yang pertama (Q1). Review ini dihadiri HR director, HR MT, Mentor,Coach, Director. Alhamdulillah setelah review selesai saya dinyatakan lulus ke Q2.
Saya dengan para petinggi plant Sentul :D
Maintenance and Energy Coordinator
Well. Ndak lama sebelum review Q1 saya, Boss saya, Anais. Mengundang saya untuk presentasi project saya selama di Sentul ke semua Performance manager di Region 2. Saya si oke oke aja kan sekadar presentasi dan ngeliat progressnya kan, namun ternyata disitu saya tau tau diperkenalkan sebagai maintenance coordinator for Region.
Region membutuhkan 3 orang coordinator untuk mempercepat improvement di bidang Maintenance, Energy dan Water. Jujur saya megap2 dong ya, orang ga ngerti apa apa tau tau ditembak gitu, setelah presentasi barulah saya dijelaskan kalo berdasar komando bu direktor, bu boss (Anais) ingin saya handle ndak hanya sentul namun juga 7 pabrik lainnya di region 2 mulai dari Q2 saya.
Ini hal yang aneh karena tidak biasanya seorang MT diberi “Posisi” untuk diisi dan punya kerjaan lain selain project di pabrik yang di tempatinya. Biasanya MT hanya diberikan 1 Project di 1 Pabrik. Saya minta waktu dulu buat mikir dan Anais (Saya biasanya manggil nama aja) minta saya kasih jawaban next meeting alias 3 hari kemudian. 1 hari sebelum itu dia whatsapp :
Nah loh mau diapain lagi nih saya, haha
“ Hi Rendy, Actually I have alternative proposal for you but more challenging 🙈 better if we talk face to face..”
Besoknya,ternyata Anais tidak menanyakan yes or no saya tapi dia menawarkan agar saya juga sekaligus menghandle Energy di region. Yups, so starting from that day saya mulai bekerja dibawah arahan region sebagai energy and maintenance coordinator, bukan lagi arahan pabrik. Sedang untuk posisi water coordinator diisi oleh senior saya yang berbeda 1 tahun, Mbak Fitri Rahmi.
Region Mini-Team with my Boss Anais
Citeureup Plant (MT Q2, Q3)
After Review,bu Director mengarahkan saya untuk pindah pabrik (Lagi) ke Pabrik Citeureup. Alasannya simpel, Citeureup butuh concern lebih terkait Energi dan Engineering. Dan dengan keputusan Anais yang sudah di Approve Bu Emma, akan lebih efektif jika saya ditempatkan di plant yang besar.
Pekerjaan saya mulai saat itu ada 2 :
1. Handle Project saya (Reduce energy) di citeureup.
2. Mobile ke pabrik pabrik untuk drive improvement terkait energi dan maintenance.
Ini adalah masa masa paling menyenangkan si buat saya karena kerjaan saya jadinya jalan jalan terus ke pabrik pabrik di jawa barat, ndak enaknya adalah kita ga turun tangan langsung ke day to day project-nya namun monitoring dan mbantu agar progressnya dapat segera selesai. Tambahan nikmat adalah dari bu Director dan bu boss membebaskan saya untuk membuat timeline dan agenda saya sehari hari, jadi semuanya bisa flexible banget. (Ini seru si dan ndak semua kerjaan bisa kayak gini)
Citeureup
Base saya adalah di pabrik citeureup ini, jadi kalau saya lagi ndak ada agenda kemana mana, saya akan ngantor di pabrik ini. Pabrik ini sendiri bertempat di gunung putri,bogor. Saya seneng banget ngantornya pindah kesini karena pp ke rumah masih sangat terjangkau.
Di citeureup ini orangnya lebih heterogen dibandingkan babakanpari, dimana babakanpari lebih banyak orang lokal. Di pabrik ini lebih variatif orang orangnya dari sisi karakter, asal dan juga persebaran umur, jadi asik asik aja si kalau menurut saya.
Pabrik ini adalah pabrik ke 4 terbesar di AQUA (Setelah Pandaan, Klaten, Mekarsari) sehingga apa yang terjadi di pabrik ini bakal jadi big things dan jadi sorotan bagi bos bos, tentu saja jadinya pressure juga makin besar namun karena supporting system-nya sangat oke (menurut saya) saya ga ngerasa ada yang kurang alhamdulillah.
Oh iya, selain mentor yang tetap Anais, saya mendapatkan coach baru juga, Bu Oki namanya, namun karena sudah bekerja dibawah region, arahan lebih banyak dari bu Emma dan Anais dalam menjalankan tugas2.
Engineering
Disini juga banyak berinteraksi dengan tim engineering, dimana di Citeureup ini mempunyai Tim Energi under Engineering. Tugas utama saya adalah men-drive progress tim energi ini, baik di citeureup dan di pabrik lain. Perbedaanya adalah di pabrik lain belum ada tim energinya, jadi saya harus memulai dari nol. He he
Untuk maintenance sendiri saya fokus ke maintenance excellent, dimana disitu maturity dan skill dari personil utama maintenance diupgrade dan tentu saja mengejar KPI utama bagi pabrik : Performance.
Untuk engineering ini, saya juga punya mentor lain selain Anais, Pak Krisvan Namanya, saya juga direct report ke beliau selain ke anais terkait maintenance dan energi ini. Beliau adalah Sr. Engineering Region Manager.
Review
Saya stay di Citeureup sampai saya menjadi karyawan permanen (Penempatan). Dalam review Q2 dan Q3 saya membawakan topik yang sama, Energi. Dan alhamdulillah hasil dari review mendapatkan tanggapan positif dan akhirnya mendapatkan surat keputusan secara resmi untuk menjadi karyawan tetap di Danone :)
Citeureup Team
Working for Region
Setelah menjadi Karyawan tetap, lokasi saya tetap berada di plant citeureup, namun secara garis komando, saya tetap berada di bawah region dan masih terlibat kegiatan yang strategis.
How it works
Di region, saya lebih banyak berkomunikasi langsung dengan para bos bos diatas, dimana disini banyak juga program program yang harus dapat diselesaikan tepat waktu, tugas sayalah untuk membuat timeline, mengejar eksekusinya, dan melaporkan update-nya setiap minggu. Simple-nya seperti project manager namun tidak dalam 1 pabrik namun secara global.
Setelah saya menjadi permanen, Saya tidak lagi direct report ke Anais, namun saya diminta langsung direct report ke Bu Emma, ini dikarenakan juga progress mengenai energi ini menjadi sorotan besar di AQUA dan Danone sendiri. Danone sedang ada program PROTEIN, yang intinya adalah program saving di segala lini dan aspek baik Cost (Produksi, material,etc) , Energy, Maintenance dan General Cost.
Salah Satu kunjungan di Pabrik Region 2, Ciherang
The pressure
Jujur, Tekanannya beda si, mungkin kalo hanya handle 1 pabrik, di "kontrol" lewat WA nya hanya sama tim pabrik + Kepala pabrik, disini saya kadang juga harus bisa kasih penjelasan ke VP atau boss nya bu Boss secara tiba tiba. Namun tekanan yang ada makin lama dirasakan menjadi biasa kok, dan sangat "berkembang" karena setiap kali diomelin dan diingetin adalah untuk kebaikan kita sendiri juga terkadang dan hampir 95% omelan sangat membangun.
Untuk tekanan kerja di Danone sendiri saya kira ga sekeras FMCG "sebelah" lah, kalo dari skala 1-10 mungkin di danone masih di angka 7 lah ya. Sangat balance kok worklife nya.
Danone In General
The Boss
Selama saya di Danone, secara ndak langsung saya punya 4 boss dimana saya Direct Report ke mereka : Pak Obrin (Kepala Pabrik Babakanpari), Anais, Pak Krisvan dan Bu Emma. Setiap boss punya karakter yang berbeda beda, seperti pak Obrin dan Anais karakternya lebih ke warna "Biru" sedang pak Krisvan dan Bu Emma lebih ke "Merah".
Namun yang saya mau garis bawahi disini adalah kesamaan dari boss boss di Danone ini, dari kebanyakan yang saya perhatikan, disini kita lebih sering di empowering dibandingkan dengan diberikan tugas mentah2, Kita lebih sering di lepas, dibiarkan "berkreasi" sesuka kita hingga sampai akhirnya jika kita tersesat kita akan "digembleng" supaya bisa lebih baik.
Saya merasanya semua boss di sini sangat supportive, hangat, open, tidak sungkan buat berbagi, dan itu membuat saya berfikir keras : apakah saya akan mendapatkan boss sebaik dan sehangat ini lagi di tempat yang lain jika saya pindah?
Big Boss, Bu Emma.
The Culture
Oke, sekarang saya akan bercerita tentang kultur dan lingkungan kerja secara general di Danone. Secara kultur, saya merasa semua orang di Danone tidak ada yang tertutup, semuanya terbuka dan hangat baik ke pendatang baru maupun sama orang lama. Lingkungan kerjanya juga sangat mendukung buat kerja karena saat kita kesulitan, kita selalu tahu mesti kemana kita minta bantuan dan juga sifat boss boss yang "asik" dan tidak kaku sangat membantu.
Untuk kultur di HO (Head Office, Kuningan) mungkin akan berbeda dengan pabrik, namun secara general saya merasa (karena saya juga sering ke HO) lingkungan kerjanya sangat comfy dan nyaman, tekanan kerja juga tidak terlalu tinggi, dan selalu di support 100% sama boss.
So basically, untuk sebuah perusahaan, apalagi untuk fresh graduate yang ingin membangun karir untuk masa depannya, Danone adalah perusahaan yang sangat sangat recommended untuk mengembangkan karir. Terlebih lagi program MT ini adalah program yang mendesain agar setelah 3 tahun, seorang MT sudah dapat menjadi Manager. Bagi saya, itu adalah rute yang sangat cepat dan dapat dibandingkan dengan perusahaan yang lain, mungkin jalur ini adalah jalur fast track yang paling recommended.
Career Track
Sekalian membahas lanjutan yang tadi, jadi jika kita join dari jalur Link and Match perkiraan career track/path nya (Berdasar pengamatan saya) adalah sebagai berikut :
1. 4 Bulan LnM
2. 1 Tahun MT
3. 2 Tahun Karyawan tetap (Level Spv)
4. 3-5 Tahun Manager
5. 3-5 Tahun Kepala Pabrik / Region Sr. Manager
6. 5-7 Tahun Director (Dari Director ke VP tidak dapat diprediksi)
7. VP
Menurut keterangan HR, yang tertinggi yang bisa dicapai seorang S1 adalah level VP, so dalam waktu 8 tahun semenjak masuk, kita bila terus perform bisa menjadi kepala pabrik muda dan terhitung mungkin 15-20 tahun, level VP bisa dicapai. Cukup cepat kalau menurut saya.
End of Journey
Well, Perjalanan saya di Danone namun tidak berlangsung begitu lama seperti yang sudah di rencanakan, saya memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain setelah kurang lebih 2 tahun berpetualang di Danone. Cerita mengenai kepindahan saya dapat dilihat di link dibawah ini :
Apa yang bisa saya katakan adalah, saya pindah bukan karena adanya ketidaknyamanan di Danone, karena saya sangat merasa Danone adalah perusahaan dengan iklim yang baik untuk berkembang. Saya hanya bisa berterimakasih atas semua yang telah diberikan perusahaan ini dan segala support luar biasa yang telah diluangkan untuk saya.
Salam hangat dan sukses selalu.
"Once a Danoners, Always a Danoners."
Salam,
Rendy Bayu Aji
https://www.linkedin.com/in/rendybayuaji/
Sharing : Resign untuk kedua kali
Hai semuanya sudah berbulan bulan bulan bulan lamanya saya ndak update di blog ini, lega rasanya dapat waktu untuk bisa nulis dan sharing kali ini. 😁
Di kesempatan ini saya akan sharing kembali mengenai pengalaman saya di dunia kerja dan apa yang sebenarnya terjadi (y)
Di awal tahun ini saya mengambil keputusan yang ndak mudah, saya memutuskan untuk meninggalkan Danone setelah 2 tahun berpetualang disana. Saya memutuskan untuk bergabung dengan salah satu perusahaan Nasional yang teman teman sudah kenal dan familiar pastinya, PT Pertamina Persero.
2 Years in Danone
Sedikit cerita, selama 2 tahun, dimulai dari April 2016, Saya bekerja di Danone Indonesia, tepatnya di Danone AQUA. Danone sendiri adalah salah satu perusahaan multinasional terbesar yang ada di indonesia, dimana line of business-nya di Indonesia dibagi menjadi 2, Water (AQUA,Vit,Mizone) dan Early Life Nutrition (SGM,Nutricia).
Saya mengikuti program Management Trainee yang didapat dari dancommunity.com sebelum akhirnya diangkat menjadi karyawan tetap pada tahun 2017. Untuk pengalaman rekruitmen saya dapat di dilihat di link dibawah ini :
Selama 2 tahun tidak ada kesan negatif satupun yang saya dapatkan, Danone adalah tempat yang nyaman untuk membangun karir kedepan. Banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan selama berkelana di Danone AQUA, yang mungkin saya akan ceritakan di post lain. 😁 (Update, Dapat dilihat disini )
Apa yang dapat saya ucapkan adalah saya bersyukur dapat merasakan bekerja di perusahaan yang begitu hangat dan nyaman dengan nilai nilai kekeluargaan yang begitu dijunjung tinggi. Danone bagi saya adalah perusahaan yang saya sangat rekomendasikan untuk teman teman coba.
Finding Passion
Chemical Engineering
Bagi teman teman yang mungkin belum mengetahui, saya adalah lulusan Teknik Kimia UGM. Yang mana posisi yang umum bagi seorang lulusan tekkim adalah process engineer. Well, sejujurnya, sisi Teknik Kimia di AQUA terutama, tidak terlalu banyak yang dapat di explore. Di AQUA sendiri peran yang lebih dominan (Di Engineering) adalah Teknik Mesin dan Elektro dimana masalah sehari hari lebih banyak mengenai kedua aspek tersebut.
Role and Position
Mengenai posisi dan role saya sendiri jujur kalau boleh dibilang sama sekali tidak berkaitan dengan Teknik Kimia, untuk pengalaman dan role saya di Danone AQUA dapat dilihat di link dibawah ini :
Singkat cerita role saya pada awal karir berfokus di Maintenance,Engineering & Utility, dan Energi. Didalam keseharianya mungkin hanya sedikit sekali ilmu Teknik Kimia yang di gunakan, kebanyakan yang dominan terpakai adalah sisi komunikasi, human management dan project management.
Jujur, saya sebenarnya enjoy aja dengan apa yang saya jalani, di posisi terakhir saya, saya menangani energi di 8 pabrik di Region 2 dan saya merasa nyaman dan tertantang dengan posisi, keadaan dan prospek kedepan di Danone AQUA. Saya ndak keberatan jika memang harus stay di bidang yang sama untuk beberapa waktu.
Namun di hati kecil saya masih ada rasa penasaran terhadap bidang yang sesuai dengan jurusan saya, dan saya memutuskan untuk tetap membuka peluang ke kemungkinan kemungkinan lain.
Request to ELN
Oke, karena keinginan itu, saya pertama kali mencoba untuk konsultasi dengan HR saya. Saya coba request untuk pindah ke ELN, Entah itu SGM atau Nutricia. Alasan saya simpel, disana lebih menantang secara proses dan lebih kompleks. Namun request saya di-pending, dengan dijanjikan bila ada kesempatan, kesempatan itu ada setelah tahun ke 3. Dan dengan keadaan seperti itu dan juga tidak ada yang bisa backup posisi saya saat itu, akhirnya saya menerima keputusan itu.
Apply Perusahaan Lain
Well, disaat bersamaan ada kesempatan pula untuk bisa memenuhi hati kecil itu, saya akhirnya mencoba untuk apply di 2 perusahaan (dan hanya di 2 perusahaan itu) yaitu Pertamina dan Chandra Asri.
PERTAMINA
Vacancy
Well, Ini bukan pertama kali saya apply pertamina. In fact, sudah ke 3 kali. Yang pertama adalah saat dibuka pendaftaran college shopping (2016) namun saya ga bisa dateng wawancaranya karena lokasinya di Jogja, sedang yang kedua (2016 juga) saya mengikuti rekrutmen Pertamina Geothermal namun di alihkan ke direktorat marketing di Pertamina, saat itu saya murni tidak datang karena tidak terlalu tertarik di bidang marketing.
Dan akhirnya disaat saya mulai kembali mencari kerja, di akhir tahun 2017 saya melihat lowongan fresh graduate Pertamina, dan saya ndak mikir dua kali buat apply ini..
Recruitment Process (BPS Pertamina 2017)
Rekrutmen Pertamina kali ini adalah rekrutmen yang berbeda dengan rekrutmen yang sebelumnya, perbedaan-nya diantaranya :
- Rekrutmen kali ini termasuk rekrutmen yang cukup massal, dimana ini adalah rekrutmen batch 2 (batch 1 sekitar 450 orang yang diterima) berbeda dengan program college shopping dengan jumlah lebih sedikit.
- Setelah diterima, akan diadakan pendidikan 1 tahun, selama 1 tahun itu pekerja baru disebut Bimbingan Profesi Sarjana (Proses 1 tahun akan saya jelaskan kemudian) berbeda dengan college shopping yang hanya 6 bulan menjalani masa pendidikan (OJT kemudian langsung penempatan)
- Menggunakan pihak ke 3. Yups di rekrutmen kali ini SANGAT berbeda dibandingkan rekrutmen Pertamina lainnya karena kali ini Pertamina menggunakan pihak ke 3 (ASI Recruitment) dimana sebelumnya Pertamina hanya membuka lowongan di web Pertamina. Ini kabar bagus karena jujur dengan menggunakan ASI, proses rekrutmen menjadi lebih cepat.
Untuk proses rekrutmen nya sendiri sangat cepat, terhitung saya mulai rekrutmen pertengahan Oktober dan di Akhir Desember saya sudah mendapatkan Offering atau Surat Cinta dari Pertamina. Untuk langkah prosesnya saya jelaskan berikut ini :
Pendaftaran
Pendaftaran dan Info Rekrutmen saya dapatkan di :
http://pertamina.asi-rekrutmen.com
Berikut posternya :
Screening Test
Ditahap ini adalah screening awal setelah pendaftaran, isinya semacam mini psikotes :
-SMART GMA
SMART GMA adalah sebuah tes yang akan mengukur kemampuan umum. Tes ini terdiri dari 3 bagian yaitu:
* SMART GMA Verbal – Mengukur kemampuan verbal.
* SMART GMA Numerical – Mengukur kemampuan numerik.
* SMART Ability to Learn – Mengukur kemampuan mempelajari hal-hal baru
-Tes Kepribadian
Kuesioner 30 soal yang mengukur sikap dan preferensi pribadi.
Psikotest dan Bahasa Inggris
Setelah lolos screening test, akan ada psikotes dan tes bahasa inggris, isi dari psikotesnya :
SMART CRT Verbal
Mengukur kemampuan untuk memahami laporan tertulis yang bersifat semi teknis dan secara akurat menarik kesimpulan logis dari laporan (20 pertanyaan, 10 menit).
SMART CRT Numerical
Mengukur kemampuan untuk memahami dan secara kritis mengevaluasi informasi numerik yang luas yang ditampilkan dalam bentuk tabel, dan secara logis menggunakan informasi ini dengan akurat (15 pertanyaan, 13 menit).
SMART Technical Mechanical
Mengukur kemampuan memahami prinsip-prinsip mekanika dan fisika dasar (45 pertanyaan, 15 menit).
SMART Technical Spatial
Mengukur kemampuan daya bayang ruang dan spasial (30 pertanyaan, 15 menit).
SMART Personality
Kuesioner ini mengukur kecenderungan perilaku umum seseorang. Terdiri dari 100 pertanyaan. Tidak ada batasan waktu namun biasanya selesai dalam 15 menit.
Tes Ketelitian
Tes ini mengukur ketelitian dan kecepatan kerja seseorang dengan waktu pengerjaan selama 20 menit.
Tes Bahasa Inggris
Tes ini mengukur kemampuan seseorang membaca dan pengetahuan Bahasa Inggris. Tes ini terdiri dari 60 pertanyaan dan waktu pengerjaan 60 menit.
Wawancara Online
Setelah lolos psikotes, akan ada wawancara online dari HR ASI via Skype. Jam wawancaranya nggak mesti pas luang, saya sendiri dapatnya pas lagi jam kerja jadi harus curi curi waktu wkwk. Dan yang paling penting, koneksi harus oke.
Beberapa hal yang ditanyakan :
- Perkenalan, Jelaskan diri kamu
- Prestasi kamu apa aja?
- Dari universitas mana? Coba jelaskan dasar teori dari skripsi anda (!!!!)
- Sekarang posisi kamu apa? Project yang pernah kamu lakukan apa?
- Pernah punya pengalaman memimpin?
- Kamu pernah ada konflik ditempat kerja? Bagaimana mengatasinya?
- Pernah bekerja di bidang marketing?
- Mau ditempatkan di direktorat apa?
- Apa berita terakhir yang kamu ketahui mengenai pajak di indonesia (?)
Seinget saya hanya itu si, terus dikabari kalo ga salah 2-3 minggu akan di kabari jika lolos. Ohya, Wawancaranya menggunakan bahasa indonesia.
Klarifikasi Tatap Muka
Beberapa minggu kemudian saya diundang untuk klarifikasi tatap muka di Jakarta. Setau saya semua peserta diwajibkan datang ke jakarta untuk sesi ini. Di sesi ini pada dasarnya kita hanya validasi ke aslian berkas dengan berkas yang awal di upload pada pendaftaran, namun pihak HR ASI juga menanyakan beberapa hal yang harus kita paham diantaranya :
- Visi dan Misi Pertamina apa?
- Apa itu 6C? (Tata Nilai Pertamina)
- Ada berapa direktorat pertamina?
Udah abis itu pulang dan disuruh nunggu undangan interview User dan HR.
Bismillah.
Interview User dan HR
Tanggal 16 November saya dapat undangan Interview di kantor pusat pertamina, dan diundangan tertulis Direktorat Pengolahan, Alhamdulillah lega karena beberapa temen sebelumnya ada yang ke Direktorat Marketing.Tapi, undangan ini diterima H-1 alias tanggal 17 November 2017 saya harus wawancara.
Jujur aja deg degan nungguin interview ini karena udah lamaaaaaaa banget semenjak saya interview sama perusahaan manapun secara langsung. So saat hari H bener bener rada serius persiapan sampe belajar tentang kilang dll.
Di hari H saya di wawancarai oleh VP HSSE Refinery, Bapak Mahendrata Sudibja dan 1 Orang ibu HR. Saat mulai wawancara, bapaknya izin untuk merekam apa yang saya katakan di HP nya. Ini unik si, pertama kali saya wawancara seperti ini..
Yang ditanyakan saat interview :
- Perkenalan (Pake Bahasa inggris)
- Pengalaman kerja, Role, pengalaman kuliah
- Kenapa mau pindah ke Pertamina?
- Ini bahasa inggris kamu bagus, belajar dimana?
- Gaji kamu di Danone berapa?
- Yakin mau pindah? Kamu malah downgrade selama masa pendidikan ini.
- Kamu kalo di pertamina mau di posisi apa?
- Apa yang kamu ketahui tentang pertamina? Semalem udah belajar apa aja?
- Kamu mau nikah kapan (!) selama pendidikan ga boleh nikah lho.
- Keluarga kamu berapa bersaudara?
- Kamu kalo menghadapi orang yang lebih tua bagaimana?
- Siap di tempatkan di papua? Enakan di Danone lho, kalo saya jadi kamu saya milih Danone.
- Kamu punya usaha?
- Seberapa yakin kamu masuk Pertamina?
- CV nya buat sendiri atau dibuatkan? Saya minta ya.
Well, jujur kalo dari skala 1-10, saya cuma kasih nilai 7 di wawancara tadi. Ndak terlalu smooth, dan jujur kepikiran banget sama apa yang di bilang sama bapaknya mengenai Pertamina vs Danone. Tapi tentu saja saya tetep carry on demi passion saya..
Medical
Sehabis wawancara diberi tahu kalau akan diadakan medical dalam waktu dekat jika lolos Interview. Jelas saja tanggal 24 November saya di suruh melakukan medical di RSPJ Jakarta.
Rangkaian medical full yaitu :
- Cek Fisik (TB,BB,LP,TD)
- Cek Darah Pertama
- EKG
- USG Abdomen
- Thorax Photo
- Cek gigi dan mulut
- Cek dokter
- Audiometri
- Spirometri
- Visus (Cek Mata)
- Treadmill
- Cek Darah kedua
Done. Tinggal nunggu Offering kalo lolos..
Offering
Well saat yang ditunggu datang juga, 22 Desember 2018 akhirnya saya mendapatkan Offering dari Pertamina 😁
Dan akhirnya tiba saat untuk memutuskan, should i stay or should i go?
Pertamina Vs Danone
Jujur, ini bukan pilihan yang mudah. So saya jabarkan pertimbangan saya satu per satu..
Lokasi
Pertamina : Tentu saja akan di tempatkan Random di seluruh Indonesia.Danone : Jawa Barat, akan tetap bisa di Rumah.
Suasana dan Ritme Kerja
Pertamina : Rutin, Teratur.Danone : Bebas, Mobile.
Salary
Secara general (saat menjadi pegawai tetap) tidak terlalu berbeda. Saat Pendidikan perbedaan cukup signifikan.Nikah (!)
Pertamina : Setelah Januari 2019 (1 tahun tidak boleh menikah)Danone : Bisa Tahun 2018.
Stabilitas
Pertamina : BUMN cenderung lebih stabil dan di backup oleh negara.Danone : Kompetisi semakin ketat dan semua perusahaan swasta dengan daya beli semakin menurun, melakukan efisiensi di segala lini.
Jaminan Kesehatan
Pertamina : +++++Danone : +++
Prospek Karir
Pertamina : Karirnya menjajak tetap, jadi sudah ada jalan yang harus diikuti. Kenaikan tingkat struktural dan tertata.Danone : Karir bisa lebih cepat karena kenaikan tingkat/development tidak didasarkan waktu kerja namun kapasitas.
Posisi
Pertamina : Process Engineer.Danone : Masih di Energi (Currently) namun sangat mungkin pindah2.
So the final decision is, which one do you choose?
Choosing Option
Sebelumnya, Saya bersyukur karena dihadapkan pada pilihan dimana keduanya adalah pilihan yang baik untuk kedepannya.
Tiap orang mungkin akan berbeda jika dihadapkan pada pilihan ini. 6 orang dari 10 orang yang saya tanya pun akan cenderung untuk memilih Danone.
If i can choose both, i will choose both..
Pada akhirnya, setelah galau berhari hari, saya menentukan pilihan ke Pertamina.
Bismillah. Saya pun mantap untuk Resign untuk kedua kalinya.
Okay. Setelah memutuskan, sekarang gimana caranya untuk menyampaikan.. Sebelumnya saya sudah menyampaikan ini adalah kedua kalinya saya resign, sebelum saya di Danone saya bekerja di Nalco, sebuah service company.
Saat itu saya baru 2 bulan bekerja, dan jujur Pressure-nya sangat berbeda dengan apa yang ada di Danone. Saya juga diberikan tenggang waktu yang sangat singkat untuk mengajukan resign sehingga membuat semuanya terasa berat, berdasar pengalaman saya, hal terpenting sebelum resign yang harus diperhatikan sebagai berikut :
-Konsul ke HR terlebih Dahulu
Ini hal yang pertama kali saya lakukan karena dari HR akan memberikan masukan seperti apa langkah dan etika kita untuk mengundurkan diri Dari posisi kita.
-Bicara Dengan N+1
Setelah HR Clear, barulah ke N+1. Disinilah tahap paling menentukan. Bisa saja setelah konsul dengan N+1 semua keputusan anda berubah. Bisa saja N+1 membuat “Deal” yang anda sendiri tidak dapat menolak secara mental. Disini juga kita harus kuat kuat dengan apa yang ingin kita perjuangkan.
-Buat Surat Resign
Oke. Setelah mendapat kata yes dari si Bos, barulah kita membuat surat resign. Jangan sampe kebalik ya langkahnya..Surat resign ini cuma formalitas aja kalo n+1 sudah mengetahui kita ingin resign.
-Buat Handover
Ini penting karena jangan sampe kita cuma meninggalkan beban sama tim, kita juga harus memastikan tim yang ditinggalkan dapat tetap bekerja dengan baik.
-Beritahu Tim
Tentu saja tim harus tahu kalau kita resign. Jangan sampai saat kita udah ga ada baru mereka tau. Hehe
-Urus Clearance
Setelah semua pihak ok dan tahu, kita urus deh hak dan tanggung jawab kita ke perusahan. Mengembalikan fasilitas perusahaan dan juga meminta data penting kita yang ada di perusahaan (bpjs,data pajak,dll)
-Urus paklaring (surat tanda berhenti bekerja)
Terakhir, jangan sampai lupa urus paklaring karena biasanya perusahaan baru akan minta surat sakti ini.
Tiap perusahan akan beda si cuma secara garis besar prosesnya seperti itu, mungkin akan ada tambahan tambahan yang berbeda, kalau di saya selain N+1 (Director Level) saya juga harus lapor juga dengan HR Director dan N+2 saya. Pada Akhirnya, jika alasan kita ga mencla mencle, pasti atasan akan mengerti alasan kita. :)
Setelah sepakat, diputuskanlah bahwa tanggal 19 Januari 2018 adalah hari Terakhir saya bekerja di Danone Indonesia..
Terhitung tanggal 21 Januari 2018, saya mulai Onboard di program Bimbingan Profesi Sarjana Pertamina.
Di tahap ini ada semacam wajib militer dari Pertamina untuk melatih kedisiplinan, kami menghabiskan waktu 2 minggu di Gn.Bunder dan Ciampea.
Wawasan Korporat
Disini kita mendapat materi tentang Pertamina dan Bisnisnya secara keseluruhan selama 1 minggu di Kantor Pusat Pertamina.
HSE Training
Sebelum ke wawasan fungsi kami menjalani terlebih dahulu training HSE, baik praktek maupun teori.
Tiap orang mungkin akan berbeda jika dihadapkan pada pilihan ini. 6 orang dari 10 orang yang saya tanya pun akan cenderung untuk memilih Danone.
If i can choose both, i will choose both..
Pada akhirnya, setelah galau berhari hari, saya menentukan pilihan ke Pertamina.
Bismillah. Saya pun mantap untuk Resign untuk kedua kalinya.
Proses mengajukan Resign
Okay. Setelah memutuskan, sekarang gimana caranya untuk menyampaikan.. Sebelumnya saya sudah menyampaikan ini adalah kedua kalinya saya resign, sebelum saya di Danone saya bekerja di Nalco, sebuah service company.
Saat itu saya baru 2 bulan bekerja, dan jujur Pressure-nya sangat berbeda dengan apa yang ada di Danone. Saya juga diberikan tenggang waktu yang sangat singkat untuk mengajukan resign sehingga membuat semuanya terasa berat, berdasar pengalaman saya, hal terpenting sebelum resign yang harus diperhatikan sebagai berikut :
-Konsul ke HR terlebih Dahulu
Ini hal yang pertama kali saya lakukan karena dari HR akan memberikan masukan seperti apa langkah dan etika kita untuk mengundurkan diri Dari posisi kita.
-Bicara Dengan N+1
Setelah HR Clear, barulah ke N+1. Disinilah tahap paling menentukan. Bisa saja setelah konsul dengan N+1 semua keputusan anda berubah. Bisa saja N+1 membuat “Deal” yang anda sendiri tidak dapat menolak secara mental. Disini juga kita harus kuat kuat dengan apa yang ingin kita perjuangkan.
-Buat Surat Resign
Oke. Setelah mendapat kata yes dari si Bos, barulah kita membuat surat resign. Jangan sampe kebalik ya langkahnya..Surat resign ini cuma formalitas aja kalo n+1 sudah mengetahui kita ingin resign.
-Buat Handover
Ini penting karena jangan sampe kita cuma meninggalkan beban sama tim, kita juga harus memastikan tim yang ditinggalkan dapat tetap bekerja dengan baik.
-Beritahu Tim
Tentu saja tim harus tahu kalau kita resign. Jangan sampai saat kita udah ga ada baru mereka tau. Hehe
-Urus Clearance
Setelah semua pihak ok dan tahu, kita urus deh hak dan tanggung jawab kita ke perusahan. Mengembalikan fasilitas perusahaan dan juga meminta data penting kita yang ada di perusahaan (bpjs,data pajak,dll)
-Urus paklaring (surat tanda berhenti bekerja)
Terakhir, jangan sampai lupa urus paklaring karena biasanya perusahaan baru akan minta surat sakti ini.
Tiap perusahan akan beda si cuma secara garis besar prosesnya seperti itu, mungkin akan ada tambahan tambahan yang berbeda, kalau di saya selain N+1 (Director Level) saya juga harus lapor juga dengan HR Director dan N+2 saya. Pada Akhirnya, jika alasan kita ga mencla mencle, pasti atasan akan mengerti alasan kita. :)
Setelah sepakat, diputuskanlah bahwa tanggal 19 Januari 2018 adalah hari Terakhir saya bekerja di Danone Indonesia..
New Journey
Terhitung tanggal 21 Januari 2018, saya mulai Onboard di program Bimbingan Profesi Sarjana Pertamina.
Fase Pendidikan
KewiraanDi tahap ini ada semacam wajib militer dari Pertamina untuk melatih kedisiplinan, kami menghabiskan waktu 2 minggu di Gn.Bunder dan Ciampea.
Kewiraan dengan Rindam @ Gunung Bunder
Wawasan Korporat
Disini kita mendapat materi tentang Pertamina dan Bisnisnya secara keseluruhan selama 1 minggu di Kantor Pusat Pertamina.
Wawasan Korporat
HSE Training
Sebelum ke wawasan fungsi kami menjalani terlebih dahulu training HSE, baik praktek maupun teori.
HSE Training
Wawasan Fungsi
Wawasan fungsi ini berlangsung selama 3 bulan dimana kita dibekali dengan materi tentang direktorat dan fungsi kita masing masing. Untuk angkatan kami kami menjalani kelas di HSE TC Sungai Gerong, Palembang.
Wawasan Fungsi
Cross Pollination
Di cross pollination ini kita diwajibkan untuk belajar atau OJT di direktorat lainnya, untuk direktorat pengolahan sendiri akan melakukan Cross Pollination ke Direktorat Hulu, Gas, dan Pemasaran.
On Job Training dan Penempatan
Ini adalah saat saat yang paling ditunggu, akan diumumkan penempatan kita dan kita akan melakukan OJT di tempat kita di tugaskan.
Pengangkatan
Untuk angkatan kami, BPS 31 (Angkatan 31) akan diangkat 21 Januari 2019 di kantor pusat nanti..InsyaAllah..
Choosing Department
Di cerita diatas saya cerita kalau saya masuk ke Direktorat Pengolahan, setelah masuk ke direktorat kami dikelompokkan lagi kedalam sub bagian :
-Proses
-Non Proses
-Procurement
Saya sendiri karena jurusan Teknik Kimia masuk ke sub Proses. Umumnya nanti yang proses ini akan masuk ke Departemen Process Engineering di Kilang.
Kilang
Well. Karena emang sudah menjadi resiko orang teknik harus di kilang, kami harus siap dimana saja, untuk kilang pertamina sendiri yang aktif ada 6 :
RU II Dumai (Pekanbaru)
RU III Plaju (Palembang)
RU IV Cilacap
RU V Balikapapan
RU VI Balongan
RU VII Kasim
Doakan agar mendapat penempatan yang terbaik 😁
Langkah Selanjutnya di Pertamina
Saat ini saya sendiri masih dalam tahap Wawasan Fungsi di Palembang. Setelah ini akan ada Cross Pollination. Wish me luck.
Sampai jumpa di post berikutnya 😁
Salam,
Rendy Bayu Aji
https://www.linkedin.com/in/rendybayuaji/
New Colours #SemangatTerbarukan
Subscribe to:
Posts (Atom)