Saturday 8 September 2018

Bukan Berarti

Aku sudah lama mengenalmu.
Melebihi waktu, dimana pertemanan berlaku pada umumnya.
Kamu mengetahui segala lika liku, sendu pilu dan segala rahasiaku.
Mengetahui sifatku, labilku, hingga segala masalahku.
Aku pun begitu, Tak ada batas diantara kita.

Ku kira memang semuanya bisa bertahan hingga nanti kita bisa bersama dewasa, menua.
Aku dengan mimpiku, dan kamu dengan mimpimu.
Berjalan berbeda, namun akan tetap berbagi cerita.

Namun waktu hanyalah waktu,
Tak selamanya waktu berbicara tentang apa yang asli diantara aku dan kamu.
Tak selamanya pula waktu menjadi jaminan, bahwa aku akan menjadi aku yang kamu tahu, dan kamu akan menjadi kamu yang aku tahu..

Pada akhirnya aku yang menyadari, kalau memang segalanya tidak lagi terasa biasa.
Aku dan lingkungan ku, dan kamu dan lingkunganmu, membuat segalanya berubah.

Tawa yang biasa kita tukar bertahun tahun lalu, kini hanya kiasan semu, penjawab rutinitas akan pertemuan.
Jarak yang dulu benar benar nihil, kini begitu tebal hingga aku benar benar tidak mengenali siapa dirimu.

Saat ini aku memilih menjauh, menganggap semua itu biasa, dan perlahan menjauh untuk memisah dari lingkaranmu..

Bukan berarti aku melupakan dan tak menghargai momen momen itu,
Namun aku justru ingin momen momen itu tetap indah, tanpa kita rusak dengan sesuatu yang dipaksakan.

Kamu tetap orang yang paling kupercaya sejak dulu.
Orang pertama yang akan ku berikan kabarku baik buruk ataupun bahagia.
Pendapatmu selalu menjadi yang pertama tuk ku jadikan acuan.
Ledekanmu selalu menjadi penyemangat disaat kesusahan.

Kamu ada,
Dari masa ku lugu, hingga aku tak tahu malu.
Kamu yang mengubah ku.
Dan semua itu tak akan berubah, hanya karena kita tak bisa lagi dalam lingkaran yang sama.

Terimakasih sudah berbagi potongan hidup selama 9 tahun ini.
Semoga kita berdua bisa tetap bahagia walau dengan kadar dan lingkaran yang berbeda.


Terimakasih..